Makalah "IPTEK DALAM ISLAM"




PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Sains diindonesiakan menjadi ilmu pengetahuan sedangkan dalam sudut pandang filsafat ilmu, pengetahuan dengan ilmu sangat berbeda maknanya. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra, intuisi dan firasat sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi, dan di interpretasi sehingga menghasilkan kebenaran  obyektif, sudah di uji kebenarannya dan dapat di uji ulang secara ilmiah. Secara etimologis ilmu berarti kejelasan, oleh karena itu segala yang berbentuk dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan.

Setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian. Sebab itu seseorang yang mempedalam ilmu tertentu di sebut sebagai spesialis, sedangkan orang yang banyak tau tetapi tidak mendalam di sebut generalis. Karena keterbatasan kemampuan manusia, maka sangat jarang ditemukn orang yang menguasai beberapa ilmu secara mendalam.

Dalam pemikiran islam, ada dua sumber ilmu yaitu akal dan wahyu. Keduanya tidak boleh dipertentangkan. Manusia diberikan kebebasan dalam mengembangkan akal budinya berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan sunah rasul. Atas dasar itu, ilmu dalam pemikiran islam ada yang bersifat abadi (perennial knowledge) tingkat kebenarannya bersifat mutlak, karena bersumber dari allah. Ada pula ilmu yang bersifat perolehan (aquired knowledge) tingkat kebenarannya bersifat nisbi, karena bersumber dari akal pemikiran manusia.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana iptek (kelautan dan perikanan) saintik ?
2. Bagaimana konsep keilmuan ?
3. Bagaimana ulul albab ?
4. Bagaimana tugas cendekiawan muslim (berdasarkan buku ali syari’ati ?

I.2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui ipteks dalam islam serta penjabarannya yang akan di paparkan dalam makalah ini.







BAB II
PEMBAHASAN


II.1. IPTEK (KELAUTAN DAN PERIKANAN) SAINTIK

IPTEKS adalah ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang sesuai tuntutan visi manusia yang selalu berubah menuju kepada antisipasi dalam mendeskripsikan sendi berupa peran dari fenomena alam dan sosial (realita) atau mengungkapkan getar hati yang di alamatkan dalam dinamika sosial (realita seni) yang selalu bertambah rumit akibat dari prilaku manusia itu sendiri dalam berkomunikasi baik dengan alam lingkungannya maupun sesamanya.
Kawasan Timur Indonesia memiliki kekayaan perairan laut yang cukup besar karena memiliki wilayah laut yang lebih luas, terdiri dari gugusan pulau-pulau, menyimpan kekayaan biodiversity laut yang tinggi, serta masyarakatnya dikenal mempunyai kultur kebaharian yang tinggi. Kondisi ini menyebabkan sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Kawasan Timur Indonesia. Pendayagunaan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan secara optimal dan berkelanjutan sangat ditentukan  oleh ketersediaan sumberdaya manusia yang mampu menguasai, mengembangkan, dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan dan perikanan. Pengelolaan potensi kelautan dan perikanan memerlukan sumberdaya manusia berkualitas dari berbagai jenis keterampilan dan disiplin ilmu pengetahuan.
Indonesia tentunya mempunyai peran dan tanggung jawab sebagai lembaga pendidikan tinggi untuk menyiapkan sumberdaya manusia yang diperlukan, serta pengembangan penelitian IPTEK kelautan dan perikanan untuk kepentingan dunia usaha dan industri. Salah satu contoh Cephalopoda. Cephalopoda  merupakan anggota hewan bertubuh lunak yang tidak memilki tulang belakang, di antaranya cumi-cumi, sotong, dan gurita. Cumicumi menjadi salah satu komuditas ekspor Indonesia, salah satu negara tujuan ekspornya adalah ke Jepang. Hewan kelompok ini menjadi sumber protein yang sangat potensial. Selain itu, daging cumicumi juga mempunyai nilai gizi yang baik karena mangandung asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh manusia yakni mengandung asam lemak tak jenuh.
II.2. KONSEP KEILMUAN MENURUT ISLAM VS BARAT

·        Konsep  Keillmuan Menurut  Islam
Kata ilmu dengan dengan berbagai bentuknya terulang 854 kali dalam Al-Quran. Misalnya pada Surah Al-Mujadalah, 11 :
يرفع الله الذّين آمنوا منكم و الذّين اوتو العلم درجت  yang berarti “Allah mengangkat orang-orang yang beriman daripada kamu dan orang-orang yang diberi ilmu dengan beberapa derajat
Setiap ilmu mem batasi diri pada salah satu bidang kajian. Dalam ajaran islam,wahyu dan akal,agama dan ilmu harus sejalan tidak boleh dipertentangkan karena hakikat agama sebenarnya adalah membimbing dan mengarahkan akal.Ilmu dan pengetahuan dalam hal ini dijabarkan menjadi ilmu dan pengetahuan. ilmu yang dimaksud ialah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistemasi dan diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya, dan dapat diuji ulang secara ilmiah.Sedangkan pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindera, intuisi, dan firasat.Namun, ilmu seperti apakah yang begitu tinggi kedudukannya dalam Agama kita tersebut? Apakah ‘ilmu’ yang kita pelajari di kampus tergolong Di dalamnya? Fisika? Kalkulus? Arskom? Digital? Algoritma? Agama ? Apakah Itu semua ilmu? Para ulama dan intelektual mencoba membuat definisi ilmu berdasarkan kata ilmu yang ada dalam al-Quran sampai-sampai Roshental mendefinisikan 120 definisi ilmu yang didasarkan pada al-Quran, sehingga menyimpulkan : “al-ilmu huwa al-Islam, wa al-islam huwa al-ilm” . Namun demikian sama sekali tidak ditemukan definsi ilmu di dalam al-Quran (“ maa huwal ilm? ”).
Pendidikan Islam  ialah sebagai pendidikan manusia seutuhnya (whole human education); akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya; akhlak dan keterampilannya. Pendidikan Islam berusaha membentuk pribadi yang bernafaskan ajaran-ajaran Islam, sehingga pribadi-pribadi yang terbentuk itu tidak terlepas dari nilai-nilai agama. Hal ini mendorong perlunya mengetahui tujuan-tujuan pendidikan Islam secara jelas.

·         Konsep Ilmu Menurut Barat

         Ilmu yang dikembangkan dalam pendidikan Barat dibentuk dari acuan pemikiran falsafah mereka yang dituangkan dalam pemikiran yang bercirikan materialisme, idealisme, sekularisme, dan rasionalisme. Pemikiran ini mempengaruhi konsep, penafsiran, dan makna ilmu itu sendiri.
Barat tidak mengakui otoritas berupa wahyu atau “manusia” yang diberikan otoritas oleh Tuhan sebagai sumber ilmu, sebab mereka tidak mengenal iman.Barat sangat mengaggungkan sains (saintisme) sehingga segala sesuatu harus terukur dan terbukti secara empirik. Filsafat sains dan ilmu sains (alam) Barat tidak bersangkut-paut dengan Pencipta (agama). Tujuan mereka hanya menemukan ”hukum-hukum” alam,mensintesakan temuan-temuan sains (Fiskka, Kimia, Biologi, dll) menjadi satu kesatuan utuh dimana filsafat sains-nya bertujuan untuk membangun pertahanan epistemologis sains
Ini merupakan suatu ilmu kosong dari agama (ilmu sekular) dimana fondasi utama dari peradaban Barat modern saat ini . Epistemologi Barat-sekular termanifestasikan dalam berbagai aliran seperti rasionalisme, empirisisme, skeptisisme,objektifisme yang memiliki karakteristik seperti menceraikan antara ilmu dan agama , melenyapkan Wahyu sebagai sumber ilmu, memisahkan wujud dari yang sakral, meredusir Intelek kepada rasio dan menjadikan rasio yang manjadi basis keilmuan, menyalah-pahami konsep ilmu, mengaburkan maksud dan tujuan ilmu yang sebenarnya, Ilmu Dalam Peradaban Barat


II.3 TINJAUAN FILOSOFIS
Tiga dimensi tinjauan filosofis terhadap ilmu pengetahuan yaitu ontologi yang berbicara mengenai apa hakekat pengetahuan itu. Epistemologi yang menuntut kita bagaimana cara mendapatkan ilmu pengetahuan dan yang terakhir adalah aksiologi yang membicarakan untuk apa pengetahuan itu dipergunakan.

·         Ontologi
Ontologi, sebagai sebuah istilah, berasal dari bahasa Yunani, yaitu on (ada) dan ontos (berada), yang kemudian disenyawakan dengan kata logos (ilmu atau studi tentang).Ontologi membahas tentang apa yang ingin diketahui atau merupakan suatu pengkajian mengenai teori tentang ada. Pembahasan mengenai yang ada (being) yang dimaksud disini adalah adanya manusia, alam semesta dan lain-lain.Ontologis merupakan cabang filsafat yang berupaya mendeskripsikan hakekat wujud. Ontologi digunakan sebagai sinonim untuk metafisika menyangkut penelitian terhadap masalah-masalah sifat kehidupan terutama manusia.
Ontologi merupakan kawasan yang tidak termasuk ilmu yang bersifat otonom, ontologi merupakan sarana ilmiah menemukan jalan untuk menangani suatu masalah secara ilmiah. Oleh karena itu ontologis dari ilmu pengetahuan adalah analisis tentang objek materi dari ilmu pengetahuan, objek materi ilmu pengetahuan adalah hal-hal atau benda-benda empiris.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ontologi adalah suatu ilmu yang membahas dan mengkaji secara komprehensip mengenai teori tentang suatu yang ada atau dapat juga dikatakan bahwa ontologi adalah ilmu yang membahas tentang obyek telaah ilmu terhadap benda-benda empiris.

·         Epistemologi

Secara singkat epistemologi diartikan sebagai teori ilmu pengetahuan. Pembicaraan dalam epistemologi pada pokoknya berhubungan dengan upaya untuk menjawab bagaimana karakteristik pengetahuan ilmiah, bagaimana metodologi untuk memperolehnya dan apa kriteria keabsahan dan kebenarannya serta bagaimana mengujinya. Epistemologi merupakan bentukan dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang juga berarti pengetahuan atau informasi.
Epistemologi dapat juga didefinisikan sebagai penelitian pada persoalan yang mencakup sumber pengetahuan atau jenis tertentu dari pengetahuan dalam kamus filsafat dan psikologi. epistemologi diuraikan sebagai sejarah mengenai pengenalan cabang ilmu pengetahuan yang menitikberatkan terhadap timbulnya pengertian-pengertian atau konsep yang meliputi waktu, ruang, kualitas, kesadaran dan keabsahan pengetahuan. Dengan kata lain epistemologi adalah suatu teori pengetahuan.




·         Aksiologi

Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios (layak, pantas) dan logos (ilmu, studi mengenai). Dalam filsafat pembicaraan aksiologi dilakukan untuk mengetahui batas arti, tipe, kriteria dan status epistemologis nilai-nilai. Atas dasar itu pembicaraannya juga menyangkut pembahasan segala sesuatu yang bernilai dan siapa yang menentukan bahwa sesuatu itu bernilai. bisa juga didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai.
Aksiologi meliputi nilai-nilai yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita yang menjelajahi berbagai kawasan.Berbicara mengenai nilai itu sendiri dapat kita jumpai dalam kehidupan seperti kata-kata adil dan tidak adil, jujur dan curang. Bukanlah itu semua mengandung penilaian karena manusia yang dengan perbuatannya berhasrat mencapai atau merealisasikan nilai.Teori tentang nilai dapat kita bagi menjadi dua yaitu nilai etika dan nilai estetika. Nilai etika adalah teori perbuatan manusia yang ditimbang menurut baik atau buruk, bermoral atau tidak bermoral sedangkan nilai estetika adalah kajian filsafat yang bertalian dengan keindahan dan kejelekan.
Dari argumentasi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.





 

Categories

About Me

Foto Saya
Arvinni..
Makassar
Nama lengkap Arvinni Dwi Oktavia,kelahiran Bulukumba 16 Oktober 1993..Duduk dibangku kuliah Prodi Sosial Ekonomi,Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin angkatan 2011. Seorang calon Sarjana Perikanan dan pengusaha sukses dalam bidang perikanan.AMIN! :)
Lihat profil lengkapku

Our Partners

© 2010 Mari Belajar... All Rights Reserved Thesis WordPress Theme Converted into Blogger Template by Hack Tutors.info